Rabu, 06 Desember 2017

Pendidikan di Finlandia -tgsspi-

Finlandia adalah negara yang terletak di wilayah eropa timur dan Antlantik utara atau disebut dengan negara nordik. Negara yang sistem pemerintahannya berupa republik parlementer ini merupakan tempat lahirnya telepon gengam sejuta umat atau nokia. Tidak hanya itu, di negara yang memiliki kepadatan penduduk terendah di uni eropa ini juga terdapat sistem pendidikan yang digadang-gadang menjadi sistem pendidikan terbaik di dunia. Hal ini karena siswa-siswa Finlandia selalu menempati peringkat atas pada tes PISA atau programme for internasional student assesment. Padahal dalam mengatur sistem pendidikannya, Finlandia tidak seperti Amerika serikat, Hongkong, Jepang, Singapura yang menyetel pendidikan mereka menjadi lebih cepat. Lalu apakah yang menjadi rahasia kesuksesan sistem pendidikan Findlandia selama ini? Tentunya banyak sekali jawaban untuk persoalan itu. Namun, jawaban yang paling berpengaruh adalah bagaimana Finlandia memanusiakan manusianya.
Hal ini terlihat dari bagaimana Finlandia menjunjung tinggi kesejahteraan warganya. Finlandia pun menyadari jika kesajahteraan setiap manusia sangatlah penting. Oleh sebab itu, sistem pendidikan Finlandia pun sangat memperhatikan kesejahteraan murid atau pun guru. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Thim dalam bukunya yang berjudul Teach Like Findland. Dalam buku itu Thim bercerita bagaimana pengalamannya menjadi guru di Finlandia dan membandingkan pengalamannya saat menjadi guru di Amerika serikat. Dua pengalaman yang sangat berbeda sekali tentunya. Ketika di Amerika serikat Thim tidak memilki waktu luang untuk beristirahat. Sepanjang hari ia gunakan untuk merancang pembelajaran untuk esok hari atau mengecek surel. Thim benar-benar mempertaruhkan kesejahteraannya demi pekerjaan. Akan tetapi, hal yang sangat berbeda ia temui di Finlandia. Ketika ia pindah mengajar ke Finlandia, ia menemukan sebuah lingkungan yang sangat baru dan berbeda. Mengajar di Finlandia lebih santai dan tidak penuh tekanan, Thim juga memiliki banyak waktu istirahat dan berkumpul dengan keluarga. Thim bahkan merasakan menjadi manusia yang sebenarnya semenjak pindah ke Finlandia. Hal ini terjadi karena prinsip yang sudah melekat pada masyarakat Finlandia. Prinsip tersebut adalah menjunjung tinggi kesejahteraan setiap umat manusia. Jika kesejahteraan sudah tercapai, maka manusia itu akan bahagia. Kebahagiaan itulah yang akan mengantar seseorang untuk meraih kesuksesan. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan Emma Seppala, seorang peneliti di Universitas Stanford sekaligus pengarang the happines track (2016). Menurut Seppala dalam bukunya, kebahagiaan bukanlah hasil dari kesuksesan namun kunci dari kesuksesan. Dan jika ingin sukses menjadi guru, maka guru tersebut harus menikmati pekerjaannya menjadi guru dan berbahagia. Mungkin itu alasan kenapa para guru di Finlandia terkesan sangat santai dan tidak terlalu memforsir dirinya dalam bekerja.
Di sisi lain, kesejahteraan juga didapatkan para murid. Hal itu terlihat dari kebijakan yang diterapkan pada siswanya. Siswa hanya dituntut belajar 18 jam per minggunya. Selebihnya, mereka bebas bermain dan mengeksplor kegemarannya. Oleh sebab itu, di setiap sekolah menyediakan sebuah taman bermain agar setiap siswa bisa bermain. Dan juga di setiap sekolah ada klub minat dimana nanti setiap siswa diminta untuk bergabung dan mengeksplor bakatnya. Selain itu, di Finlandia murid tidak mendapatkan lebel. Artinya, tidak ada murid pintar dan murid bodoh, murid baik dan murid nakal. Semua murid adalah sama. Sehingga murid tidak tertekan dengan lebel yang didapatkan. Intinya, kurikulum Finlandia menyetting agar siswa merasa bahagia dan tidak takut untuk pergi ke sekolah. Tak heran, jika di Finlandia banyak anak kecil yang berangkat ke sekolah tanpa paksaan dan dengan sesuka hati mereka.
Selain faktor kurikulumnya yang bersemboyan mensejahterakan murid dan guru, faktor terpenting lainnya adalah bagaimana pemerintah sangat mendukung sistem pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari negara yang menyediakan sebuah beasiswa pendidikan selama sembilan tahun pada setiap anak di Finlandia. Di tambah lagi, pemerintah memberikan subsidi penuh disetiap sekolah yang ada. Jadi, dari mulai sarana dan prasarana sekolah, layanan makan siang, kesehatan dan transportasi umum gratis untuk pelajar itu biayanya ditanggung oleh pemerintah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Pembelajaran Menyenangkan!!!